News

Talkshow FOKUS Volume 7 Bersama Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah, Bahas Isu Kesehatan Mental Ibu Hamil

PUSARAN.CO- Talkshow Forum Komunikasi dan Solusi (FOKUS) Radio Streaming Intan Garut kembali mengudara, Senin (10/4/2023).

Talkshow FOKUS Volume 7 mengusung tema “Pengaruh Kesehatan Mental Ibu Hamil bagi Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dan Kontribusi Pendamping Masyarakat” ini, menghadirkan 3 narasumber dari Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah (PDNA) Garut yaitu Ketua Departemen Sosial (Depsos) PDNA Garut Rosi Siti Rahmawanty, Relawan Pendamping Ibu Hamil dari Tim Sakina Rapih Yati Suryati, dan Perwakilan dari Forum AdvokasI Anak Sehat Ibu Hebat (FAASIH) Liana Anom Sari, serta dipandu langsung oleh host Yanyan Agus Supianto.

Ketua Depsos PDNA Garut Rosi Siti Rahmawanty menyampaikan, jika kolaborasi antara PDNA Garut dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut melalui Talkshow FOKUS ini merupakan langkah awal yang bagus, khususnya dalam hal mendiseminasikan informasi hasil kerja organisasi masyarakat.

“Jadi kolaborasi tadi bisa lebih menyampaikan informasi dan dari berbagai sisi gitu ya peran-perannya itu disampaikan kepada masyarakat dari mulai penyelenggara, penggagas, penggerak juga kan bagus banget difasilitasi oleh adanya podcast dari pemerintah daerah,” kata Rosi, Selasa (11/4/2023).

Rossi berharap ke depan Talkshow FOKUS ini bisa lebih diintensifkan, sehingga apa yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut bisa diberdayakan oleh masyarakat, dan masyarakat juga bisa memanfaatkan fasilitas media yang ada untuk bisa lebih memasifkan informasi.

Dalam dialog ini pihaknya memaparkan materi terkait dengan Tim SAKINA RAPIH atau Tim Stop Angka Kematian dan Anak (SAKINA) Relawan Pendamping Ibu Hamil (RAPIH) dan terkait Terapi DEPTH atau Deep Psych Tapping Technicue untuk mengelola emosi dan kecamasan ibu hamil.

Selain itu, Rosi juga memaparkan bahwas sejauh ini PDNA Garut terus melakukan langkah-langkah konkret dalam penanganan kesehatan mental ini, seperti membentuk relawan pendamping ibu hamil, mengoptimalkan media sosial milik PDNA untuk melakukan diseminasi tentang kesehatan mental, hingga melakukan diskusi dengan berbagai pihak mengenai isu kesehatan mental ini.

“Dan kami juga sudah membuat draft policy brief atau rekomendasi kebijakan, yang harapannya bisa diadopsi atau direplikasi dengan segera gitu ya oleh Pemda, agar bisa dilakukan di desa-desa lain,” ucapnya.

Ia berharap program yang saat ini sedang dilakukan oleh PDNA Garut dalam penanganan kesehatan mental, ke depan bisa dilakukan di desa-desa lain di Kabupaten Garut, yang didukung dengan surat edaran yang diterbitkan oleh Pemda agar desa bisa mereplikasi Forum Desa Siaga Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL).

“Forum Desa Siaga KIBBL ini sudah dibentuk di desa piloting ya kang ya di Haurpanggung dan Jayaraga. Nah di sana itu akan lebih menguatkan kerja-kerja para relawan pendamping ibu hamil atau tim Sakina Rapih,” ujarnya.

Pihaknya juga telah melakukan hal yang  menjadi perhatian seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten ataupun pemerintah di level desa, terutama di Puskesmas-Puskesmas harus bisa menjadikan atau membentuk bagian dari masyarakat yang berfungsi sebagai relawan pendamping ibu hamil.

Rosi menilai jika kesehatan mental untuk ibu hamil ini penting sekali, karena faktor mental ini sangat berkaitan erat dengan kesehatan fisik. Sehingga, lanjut Rosi, intervensi di ranah kesehatan mental ini penting untuk memastikan agar kesehatan ibu hamil bisa optimal dari segala sisi.

“Kalau dia secara psikologis memiliki hambatan dalam aspek kecemasan, terus gangguan-gangguan psikologis lainnya yang memicu kepada kesehatan mental yang menjadi buruk untuk ibu hamil. Nah, ini khawatir juga akan turut serta mengganggu optimalisasi kesehatan fisiknya, jadi seperti psikosomatis juga itu terjadi ya, kemudian kondisi fisik yang mungkin terjadi seperti tekanan darah yang tinggi (atau) seperti preeklamsia,” katanya.

Dalam dialog ini, seperti dituturkan host Yanyan Agus Supianto, hal yang menjadi konklusi adalah bahwa pendampingan ibu hamil dapat efektif meningkatkan kesehatan mental ibu hamil pada trisemester ke-3. Selain itu, terdapat hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil pada trisemester ke-3 dan kesehatan mental ibu hamil pada trisemester ke-3.

Yanyan juga menyebutkan, dalam dialog ini juga disimpulkan pentingnya peningkatan pendampingan bagi ibu hamil pada trisemester ke-3 sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan mental ibu hamil untuk kesiapan kelahiran dan kesiapan periode menyusui.

Yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah peran relawan pendamping Ibu Hamil di area piloting dan replikasi, di mana perlu diperluas kembali jangkauannya dan dibentuk di desa-desa lain sebagai upaya preventif yang massif di kabupaten Garut sehingga kebermanfaatannya meluas. (RLS)

Related Posts

Leave Comment